Senin, 30 Maret 2009

Mengenal Allah

MENGENAL ALLAH
Oleh: Pangeran Putra Jagat

www.masgunonline.blogspot.com : Mengenal Allah merupakan pondasi tempat berdirinya Islam secara keseluruhan, tanpa mengenal Allah, seluruh amal ibadah dalam Islam tidak memiliki nilai hakiki, hal ini disebabkan karena dalam kondisi tidak mengenal Allah, orang tersebut sama dengan kehilangan ruhnya, apalah gunanya jasad tanpa ruh? sama dengan orang itu mati. Amal bagaikan jasad dan mengenal Allah bagaikan ruhnya, dengan adanya ruh dalam jasad maka disebut hidup. Dengan mengenal Allah dalam beramal, maka amal jadi hidup, setiap diamalkan, hidup, hati tidak lagi gersang bagai padang pasir tandus tanpa pepohonan, fikiran tidak lagi semrawut bagai benang dipintal kusut.


Tidak sedikit orang di jagat ini yang mengingkari wujud Allah dengan 1001 alasan yang menurut mereka masuk aqal, pada hal alasan mereka itu tidak masuk aqalnya orang-orang tercerahkan. Salah satu alasan mereka adalah bahwa mereka tidak dapat merasakan keberadaan Allah dan tidak dapat melihat Allah dengan indra mereka. Pengakuan demikian menandakan bahwa mereka sedang mati rasa dan buta (gelap mata) disebabkan terlalu banyak sapir-sapir penghalang antara mereka dengan Allah, terlalu tidak percaya dengan hal-hal gaib, pada hal aqal fikiran mereka saja pun sesungguhnya merupakan bagian dari hal gaib yang ada di dalam diri mereka sendiri. Tatkala mereka makan cabe terasa betapa pedasnya, mulut mereka menganga sebagai pertanda pedas yang mereka rasa tidak dapat disembunyikan, berarti sesungguhnya mereka bukan mati rasa, tetapi lebih tepat disebut dengan istilah pura-pura mati rasa.


Kaum Muslimin sejagat mengucap syahadat, sebagai tanda dan bukti bahwa setiap Muslimin mampu menyaksikan Allah. Jika seseorang mengangkat saksi, berarti orang yang bersaksi mampu melihat yang disaksikannya. Dengan apa kita menyaksikan Allah? Kita menyaksikan Allah haruslah dengan Allah (istilah Qur'an menyebutkan ma'allah), kemudian dengan hati kita, dengan fikiran kita, dengan indra perasa kita, dengan mata kepala kita.


Setiap kali mata kepala memandang alam sekitar kita, otak kita berfikir betapa indah dan serasinya segala yang tampak, lalu hati kita bertanya siapakah yang menciptakan ini semua? Otak pun berupaya menjawab pertanyaan hati, karena tidak mungkin segalanya tercipta begitu saja tanpa ada yang menciptakannya, setelah otak menelusuri asal muasal segala kejadian, maka berujung pada Zat Allah, hatipun menghunjam kata Allah terukir indah di dada, memancarkan bias-bias di seantero asabat jasat melingkupi jiwa, batin di dalam diri mulai membuka pintu-pintu hijabNya, maka dipenghujung perjalanan batin bertemu cahaya dan dipenghujung cahaya yang tampak oleh batin terdapat satu Zat Yang Maha Bercahaya nan cahayaNya tiada tandingan dan batin tahu diri sehingga tiada mampu menukikkan kearahNya karena sangking takjub terhadap keindahanNya. Tatkala batin bertanya : siapakah itu? Sang Nurani menjawab: Itulah Allah, Zat yang sangat dikau rindu. Subhanallah, begitulah para Rasul dan Nabi melihat Allah, namun kita janganlah menyebut diri sebagai Rasul atau Nabi, sebab derajat kita dibanding Nabi dan Rasul amatlah masih jauh di bawah mereka, siapapun kita, kita adalah di luar sistem Allah terhadap pengutusan Nabi dan RasulNya.


Selanjutnya bertambah yaqinlah hati, maka semua yang dilihat, tampaklah betapa ini semua hanya Allah yang menciptakan. Tatkala menemukan ujian dan cobaanpun, dibaliknya terpandang oleh batin betapa ini semua Allah lah dalangnya, dengan cobaan dan ujian yang diberikanNya ada kemungkinan besar kita dapat menaiki anak tangga yang lebih tinggi mencapai derajat hidup yang lebih tercerahkan, jika lulus dari ujian dan cobaan yang Allah berikan. Tetapi jika gagal, maka terpaksa menjadi insan yang turun derajat, bagai Adam wal Hawa diturunkan dari surga. Untuk itu kita amatlah perlu mengenal Allah, insya Allah situs aku yang atu ni akan kita isi dengan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan Allah, bukan sekedar teori, tetapi kita upayakan juga berdasarkan pengamanan di alam goibullah, insya Allah. www.masgunonline.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar